Filosofi Manajemen

manajemen merupakan bidang studi yang mempelajari mengenai bagaimana cara seseorang untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengelola, mengendalikan dan mengevauasi setiap pekerjaan yang ada di dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi tersebut.

Teori – Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya aliran klasik,aliran perilaku, aliran manajemen ilmiah, aliran analisis sistem, aliran manajemen berdasarkan hasil, aliran manajemen mutu

Keahlian Manajemen

Tugas seorang manajer sangat kompleks dan multidimensi sehingga membutuhkan sejumlah keahlian untuk mengelola sejumlah departemen atau sebuah organisasi. Keahlian tersebut dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: konseptual, manusia, dan teknis.

Bidang - Bidang Manajemen

Terdapat beberapa bidang dalam manajemen, antara lain yaitu Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Operasional

Saturday, November 30, 2013

Prosedur Pembuatan Blog

Artikel kali ini memiliki tema yang agak berbeda dengan artikel-artikel sebelumnya. Sesuai dengan instruksi dari dosen pembimbing mata kuliah SIM, kelompok kami akan memaparkan prosedur atau tata cara pembuatan blog pada blogger.com.

Blogger - sumber : http://www.bloggingjunction.com/

Terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh untuk membuat blog pada blogger.com, yakni:

  1. Membuat akun di gmail.com
  2. Membuat blog baru di blogger.com
  3. Membuat Post baru
  4. Mengedit Layout Blog
  5. Mengubah Design Template

Membuat akun di gmail.com
  1. Buka http://www.gmail.com/
  2. Kemudian, buat akun baru;
  3. Isi data pribadi yang diminta
  4. Setelah itu klik Langkah berikutnya  untuk menyelesaikan pembuatan akun.

Membuat blog baru di blogger.com
  1. Buka http://blogger.com/
  2. Klik New Blog untuk membuat blog baru;
  3. Isi informasi yang diminta dan juga pilih Template yang diinginkan.
  4. Lalu, klik Create Blog.

Membuat Post baru
  1. Pada halaman home, klik new post;
  2. Isi Post Title yang diinginkan, lalu buat isi Posting-an yang diinginkan;
  3. Gunakan toolbar yang ada di sisi atas dan post setting yang terletak di sisi kanan untuk pengaturan yang diinginkan;
  4. Lalu  klik Publish untuk meng-upload post atau bisa pula di save sebagai Draft

Mengedit Layout Blog
  1. Pada halaman home, pilih Layout;
  2. Tambahkan gadget yang diinginkan dengan meng-klik Add Gadget pada kolom yang disediakan;
  3. Klik Edit pada Blog Post, Header, Favicon, Navbar, dan Attribution jika ingin mengubah pengaturan pada kolom-kolom tersebut;
  4. Lalu klik Save Arrangement untuk menyimpan perubahan.

Mengubah Design Template
  1. Pada halaman home, Template;
  2. Klik Customize untuk meng-edit design template;
  3. Klik Template untuk mengubah template yang diinginkan;
  4. Klik Background jika ingin mengubah latar blog;
  5. Klik pula Adjust Width untuk mengubah ukuran halaman blog;
  6. Klik pula advanced untuk mengubah Font dan Text Color pada blog;
  7. Lalu klik apply to blog.



Sunday, September 22, 2013

Filosofi Manajemen

sumber: google.com
sumber: google.com

Pengantar

Kelompok kami berinisiatif untuk mengambil tema Filosofi Manajemen, karena manajemen merupakan bidang studi yang mempelajari mengenai bagaimana cara seseorang untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengelola, mengendalikan dan mengevauasi setiap pekerjaan yang ada di dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi tersebut. Hal ini tersebut dianggap sangat menarik oleh kelompok kami untuk dibahas karena menyangkut erat dengan bagaimana mengelola organisasi. Untuk itu akan dibahas mengenai manajemen, yang terdiri atas:

  1. Pengertian manajemen dan sarana manajemen;
  2. Teori-teori manajemen;
  3. Fungsi manajemen;
  4. Keahlian, jenis dan peran manajer; dan
  5. Bidang-bidang manajemen.

Diharapkan dari pembahasan mengenai manajemen secara umum, maka akan diperoleh pandangan yang lebih luas mengenai manajemen. 

Selain itu, akan dibahas pula secara spesifik mengenai Manajemen SDM dengan salah satu teori kebutuhan terkait dengan motivasi karyawan yakni teori Maslow. Dan juga akan dibahas mengenai Sistem Informasi Manajemen terkait dengan mata kuliah yang mendasari pembuatan blog ini. Informasi selengkapnya akan dibahas pada blog ini.


Kelompok 6:
Sitti Rahma Febrianty
Nur Fitri Karim
Rahmi Kurnia Galib
Siti Yafiany
Febriani Teguh

Sistem Informasi Manajemen


sumber: google.com
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Berikut beberapa tujuan SIM di dalam organisasi, di antaranya:
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Seseorang yang ahli dalam bidang SIM ini dapat menciptakan sistem informasi untuk manajemen. Dalam hal ini, mereka mengelola berbagai sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan manajer, karyawan dan pelanggan. Dengan bekerja secara kolaboratif bersama anggota tim, spesialis SIM ini dapat memainkan peran kunci dalam beberapa area seperti keamanan, integrasi dan pertukaran informasi baik dengan pelanggan maupun kliennya. Dengan mempelajari SIM, kita akan mengetahui bagaimana mendesain, mengimplementasi dan menggunakan sistem informasi dengan cara yang inovatif untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi di dalam organisasi.
Sumber:

Thursday, September 19, 2013

Manajemen SDM

sumber: google.com
Manajemen SDM adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Semua manajer membuat segala sesuatunya terselesaikan melalui upaya-upaya orang lain, sehingga diperlukan MSDM yang efektif. Trdapat lima area fungsional yang dikaitkan dengan MSDM yang efektif yaitu:

  • Penyediaan Staf, yakni proses yang menjamin suatu organisasi untuk sselalu memiliki jumlah karyawan yang tepat dengan keahlian-keahlian yang memadai.
  • Pengembangan SDM, yang terdiri atas pelatihan dan pengembangan; perencanaan dan pengembangan karir individu; pengembangan organisasi serta manajemen dan penilaian kinerja.
  • Kompensasi, yakni mencakup semua imbalan total yang diberikan kepada karyawan sebagai timbal balik untuk jasa mereka.
  • Keselamatan dan Kesehatan, yakni perlindungan bagi karyawan dari luka-luka yang disebabkan kecelakaan-kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan serta bebasnya para karyawan dari penyakit baik secara fisik maupun emosi;
  • Hubungan Kerkaryawanan dengan Perburuhan.
Salah satu teori yang berkaitan dengan Manajemen SDM adalah teori Maslow mengenai hirarki kebutuhan. Teori tersebut berkaitan dengan motivasi karyawan di dalam organisasi. Berikut adalah Teori Kebutuhan Maslow yang membagi kebutuhan atas lima tingkatan, yakni:

  1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak.
Untuk memotivasi kinerja karyawan pada tingkat ini, pemenuhan kebutuhan fisiologis lebih berarti. Tunjangan ekstra untuk konsumsi kebutuhan dasar akan lebih menggerakkan semangat kerja karyawani ini dibandingkan dengan nasehat tentang integritas individu dalam organisasi.

  1. Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan tingkat kedua adalah kebutuhan akan rasa aman atau keselamatan. Kebutuhan ini terdiri atas perlindungan, kebebasan dari rasa takut, dan cemas; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya.
Untuk dapat memotivasi karyawannya, seorang manager harus memahami apa yang menjadi kebutuhan karyawannya. Bila yang mereka butuhkan adalah rasa aman dalam kerja, kinerja mereka akan termotivasi oleh tawaran keamanan. Pemahaman akan tingkat kebutuhan ini juga dapat dipakai untuk menjelaskan mengapa karyawan tertentu tidak suka inovasi baru dan cenderung meneruskan apa yang telah berjalan. Atau dipakai untuk memahami mengapa orang tertentu lebih berani menempuh resiko, sedangkan yang lain tidak.

  1. Kebutuhan sosial
Kebutuhan tahap selanjutnya adalah kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku.
Individu dalam organisasi menginginkan dirinya tergolong pada kelompok tertentu. Ia ingin berasosiasi dengan rekan lain, diterima, berbagi, dan menerima sikap persahabatan dan afeksi.

  1. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan tahap selanjutnya adalah kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik.
Kebebasan atau kemerdekaan pada tingkat kebutuhan ini adalah kebutuhan akan rasa ketidakterikatan oleh hal-hal yang menghambat perwujudan diri. Kebutuhan ini tidak bisa ditukar dengan sebungkus nasi goreng atau sejumlah uang karena kebutuhan akan hal-hal itu telah terpuaskan. Individu pada level ini lebih membutuhkan tantangan yang dapat mengeksplorasi potensi dan bakat yang dimilikinya. Kebutuhan akan penghargaan ini jika dikelola dengan tepat dapat menimbulkan kinerja organisasi yang luar biasa.
  1. Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan pada tingkatan tertinggi yakni kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.

Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting dalam teori motivasi Maslow. Bila pada level kebutuhan sebelumnya, individu biasa dimotivasi oleh kekurangan, orang yang matang ini terutama dimotivasi oleh kebutuhannya untuk mengembangkan serta mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan dan kapasitas-kapasitasnya secara penuh. Bahkan menurut Maslow, istilah motivasi kurang tepat lagi untuk diterapkan pada kebanyakan orang yang berada di tahap aktualisasi diri. Mereka itu amat spontan, bersikap wajar, dan apa yang mereka lakukan adalah sekedar untuk mewujudkan diri, sekedar pemenuhan hidup sebagai manusia.

sumber: Mondy, R. W. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 Edisi 10, Jakarta: Erlangga dan http://id.m.wikipedia.org/

Wednesday, September 11, 2013

Pengertian dan Sarana Manajemen

Pengertian Manajemen (Definition of Management)

sumber: google.com
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1.      Mary Parker Follet
Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Ricky W. Griffin
Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Unsur/Sarana Manajemen (Tools of Management)

Manajemen dapat dilaksanakan dengan baik apabila dilengkapi dengan alat-alat atau sarana (toolsof management). Sarana-sarana manajemen adalah meliputi 6 M, yaitu:
1.      Men (orang)
Men (orang) merupakan sarana yang paling penting, dan faktor yang dominan serta menentukan. Men adalah sarana yang istimewa karena ia dapat dikatakan sebagai subyek dan dapat dikatakan sebagai obyek (mempunyai fungsi ganda).
Men sebagai subyek , karena dialah yang memulai suatu tindakan atau usaha (starter of action). Dia pula sebagai penggerak, motivator maupun dinamisator. Kalau diumpamakan sebagai mesin maka ia berfungsi sebagai generator dari mesin tersebut.
Men sebagai obyek, karena ia dapat diatur dan digerakkan seperti sarana lainnya. Namun kelebihannya ia mempunyai jiwa dan perasaan, sehinga perlu dihargai secara wajar sesuai dengan harkat kemanusiaannya.

2.      Money (uang)
Apabila men (orang) yang berfungsi sebagai subyek telah mengatur dan menentukan tujuan organisasi, maka giliran selanjutnya diperluakan uang sebagai sarana utama mencapai tujuan. Karena dengan uang itu dapat digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli material dan mesin serta dapat digunakan untuk membiayai penelitian cara-cara (methode) kerja.
Money dapat digunakan pula untuk membiayai pemasaran. Pokoknya uang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam mencapai tujuan. Agar uang dapat berguna secara efektif dan efisien maka perlu diatur oleh orang/bidang yang ahli yaitu finansial manajemen.

3.      Materials (bahan-bahan)
Setelah uang tersedia, maka kita harus menyediakan material sebagai sarana pokok dalam usaha produksi maupun perdagangan. Material dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.

4.      Methode (cara)
Apabila bahan baku telah tersedia maka ia harus diolah untuk menjadi barang jadi. Dalam rangka pengolahan inilah diperlukan suatu cara tertentu yang sangat efektif dan efisien. Cara (methode) yang digunakan dalam proses produksi harus merupakan standar sehingga dapat digunakan oleh semua pegawai demi keseragaman kerja, mempermudah pengawasan serta mencegah hasil produksi yang tidak memuaskan.

5.      Machines (mesin-mesin)
Mesin merupakan sarana penting dalam dunia modern. Bekerja dengan menggunakan mesin akan sangat membantu mempercepat, memperlancar proses penyelesaian pekerjaan, serta melipatgandakan hasil produksi. Karena itulah mesin sangat dibutuhkan sebagai sarana yang menguntungkan usaha produksi dan perdagangan terutama dalam menghadapi saingan usaha.

6.      Market (pasar) (4)
Apabila barang jadi telah menumpuk, maka kewajiban selanjutnya adalah melemparkan barang tersebut ke pasar. Kegiatan dalam bidang pemasaran merupakan kegiatan puncak, kegiatan yang menentukan apakah hasil jerih payah kita dapat diterima oleh konsumen atau tidak.
Tanpa keahlian bidang pemasaran, barang hasil produksi tidak dapat dijadikan uang, semua pagawai tidak dapat digaji, kelanjutannya terjadi pemogokan, hambatan dan kerugian yang diderita perusahaan.

Teori - Teori Manajemen

Teori – Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
§  Aliran klasik:  
Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian
dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
 Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik. Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
sumber: wikipedia.com
 Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.

Kelebihan:
Metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi, selain organisasi industri.
  a.  Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
  b.  Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.
  c.  Metode ini juga mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untukmencari alternatif terbaik dalam melaksanakn suatu pekerjaan.
  d.  Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat dari pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional semuanya adalah ide yang berguna dan maing-masing dikembangkan selama periode ini.
  e.  Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam rancangan organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui. Manajer seharusnya mengakui bahwa efisiensi dan produktivitas dapat diukur dan dikendalikan dalam banyak situasi

Kelemahan:
 a. Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah. 
 b.  Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi karena manajer yang mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.
c. Manajer juga harus mengakui keterbatasan dari perspektif klasik dan menghindari fokus sempitnya terhadap efisiensi dari perspektif penting lainnya. Kekurangan dari manajemen klasik ialah prespektif tersebut menganggap remeh peran individu dalam organisasi
§  Aliran perilaku:
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat dicapai. Para manajer masih menghadapi kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Oleh karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.
Aliran perilaku memandang organisasi pada hakikatnya adalah orang. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena tidak mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dan keharmonis an di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam meng hadapi manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi.
§  Aliran manajemen Ilmiah:
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Manajemen ilmiah atau disebut juga manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan prinsip - prinsip atau pedoman - pedoman keilmuan.
Adapun ciri - ciri manajemen ilmiah atau modern adalah sebagai berikut :
  • Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
  • Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan - perhitungan atau pemikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and error.
  • Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran ( standar - standar ) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
  • Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien 
  • Cara kerja dan hasil kerjanya dapat mengikuti dan memenuhi tuntutan kebutuhan jaman yang makin meningkat
§  Aliran analisis sistem:
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
 Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto Hartono, 1995).
Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem (Kristanto, 2003).
§  Aliran manajemen berdasarkan hasil:
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
Manajemen berdasarkan hasil bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal berdasarkan perjanjian yang jelas dan terukur dibuat dimuka. Manajer menetapkan tujuan dan prioritas menentukan dan membuat sumber daya yang tersedia yang diperlukan waktu, uang, dan kapasitas. Karyawan memberikan waktunya, pengetahuan dan kemampuan dan menunjukkan dalam kondisi yang dapat memberikan hasil yang diperlukan. Dengan demikian, ia mengambil taggung jawab pribadi untuk mencapai hasil tersebut.
Proses manajemen berdasarkan hasil sebaiknya top down dan bottom up dan terdiri dari langkah-langkah berikut :
o   Penetapan target: tujuan perusahaan jangka panjang
o   Menerjemahkan tujuan perusahaan dengan tujuan divisi dan individu
o   Hasil perjanjian berorientasi tentang tujuan
o   Implementasi, self kemudi dan pelaporan manajemen
o   Penilaian periodik, kontrol kemajuan dan penyesuaian
§  Aliran manajemen mutu:
Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu dan merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak.



Bidang-Bidang Manajemen

BIDANG-BIDANG MANAJEMEN


Terdapat beberapa bidang dalam manajemen, antara lain:

1.      Manajemen Pemasaran

sumber: google.com
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
a.       Orientasi pada konsumen
b.      Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
c.       Kepuasan konsumen

2.      Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
a.     Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva
b.    Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan
c.     Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin
Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a.       Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu
b.      Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan
c.       Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara
d.      Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan
e.       Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut
f.       Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan
g.      Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan
h.      Pelaporan keuangan
Penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

3.      Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Merekrut tenaga tingkat manajerial merupakan aktivitas yang tidak murah. Tak jarang perusahaan harus menggunakan konsultan tenaga kerja dari luar untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi calon pegawai yang cocok. Cara yang lebih jitu lagi meojaring calon yang tepat adalah secara aktif mencari di dalam kalangan industri dan bila perlu membajaknya dari perusahaan lain (”headhunting” dan “hijacking”). Semua, tentu, dengan biaya yang tidak sedikit bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga manajer tersebut.

Usaha yang kompleks dan tidak murah ini belum juga menjamin kesesuaian antara calon pegawai dengan jabatan yang bakal diisinya. Ketidakcocokan bisa karena ternyata si calon itu tidak memenuhi sejumlah syarat kerja, atau malah si calon itu sendiri yang — setelah ia tahu lebih banyak mengenai pekerjaannya — merasa kurang pas dengan kedudukan barunya.

Bila ini keadaannya, maka dapat diperkirakan bahwa cepat atau lambat si pegawai itu akan “mental” atau hengkang dari tempat kerja. Hal yang amat merugikan perusahaan sekiranya pegawai tersebut sebenarnya termasuk pekerja yang baik dan penuh potensi.

4.      Manajemen Operasional

Manajemen operasional adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi.
Kegiatan manajemen operasional meliputi:
a.       Perencanaan (desain) produksi
b.      Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi

c.       Pengawasan produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)